Hayati Sumedang Tersenggol dari Top 25 Konser Final D'Academy Indosiar. Gadis yang lahir di Sumedang, Jawa Barat pada tanggal 26 Januari 1998, memiliki nama lengkap Nurhayati yang kini dikenal dengan nama Hayati saja. Hayati gadis cantik imut asal Sumedang, Jawa Barat yang masih duduk di bangku SMA dan bersekolah di SMAN 1 Sumedang ini sukses membuat para juri terpukau saat ia mengikuti audisi D’Academy 3 dan Ia berhasil pula membuat para juri memberikan golden tiket untuknya. Penampilan memukau kembali ditunjukkan oleh Hayati kontestan dangdut Academy 3 asal Sumedang. Hayati mampu menghayati lagu yang di nyayikannya dan membuat iis dahlia, saipul jamil dan hety koes endang menanggis. Hayati Sumedang berhasil membuat panggung DA 3 Menanggis.
Profil Lengkap dan Foto Terbaru Hayati D'Academy 3 Asal dari Sumedang - Hayati saat ini (2016) masih duduk dibangku SMA, dan dirinya bersekolah di SMAN 1 Sumedang. Hayati mempunyai hobi bernyanyi dan Nama Hayati ini mulai dikenal banyak orang ketika dirinya mengikuti ajang bernyanyi dangdut yang diselenggarakan di Indosiar yaitu D'Academy 3, dan karena suara Hayati bagus ditambah Hayati ini merupakan peserta DA3 yang mempunyai wajah yang cantik membuatnya bertahan di DA3 ini, dan disini Hayati mulai dikenal dengan nama Hayati Sumedang, karena Hayati berasal dari sumedang. Hayati Sumedang ini sebelumnya juga pernah mengikuti ajang pencarian dangdut di MNCTV, yaitu Kontes Dangdut Indonesia atau yang dikenal dengan KDI.
Bandung merupakan kota keempat, setelah kegiatan sejenis dilaksanakan di Kota Surabaya (4.000 peserta), Banjarmasin (2.000 peserta), dan Medan (3.000 peserta). Public Relation Indosiar, Gufroni Sakaril didampingi Margaretha Putri mengatakan, antusiasme peserta audisi di Kota Bandung cukup tinggi. Panitia pun tidak membatasi jumlah peserta yang mau mengikuti audisi. Semua yang mendaftar langsung mengikuti seleksi dengan tiga tahapan. Menurut Margaretha, berbeda dengan ajang pencarian bakat lainnya, Dangdut Academy tidak mengenal sistem kuota di masing-masing kota audisi. Jadi semua peserta yang dianggap bagus dipastikan lolos. Artinya, ajang ini mengutamakan kualitas, tidak melihat pembagian porsi masing-masing daerah.