Pak Ngah dibully netizen dan dituding sengaja memberikan nilai kecil kepada Evi agar perwakilan dari Malaysia lolos ke 4 besar. Netizen sangat kecewa karena Pak Ngah hanya memberikan nilai 80 pada Evi. Padahal, selama ini Evi selalu mendapatkan nilai rata-rata 90. Pak Ngah sendiri memberikan nilai 80 karena Evi Masamba karena lupa lirik. Kesalahan lirik tersebut dianggap fatal oleh dewan juri. Pak Ngah juga menyebut malam tadi, suara Evi masih kategori untuk Indonesia belum dikategorikan Asia.
Juara Dangdut Akademi 2 Evi Masamba harus menerima kenyataan tersingkir dari ajang Dangdut Akademi Asia (DAA) 5 besar (top five) Kamis malam (24/12/2015). Evi terpaut empat angkat dari Shiha Malaysia. Sebenarnya dari empat juri, hanya juri dari Malaysia, Pak Ngah yang memberikan poin terendah ke Evi. Evi hanya mendapat poin 80 dari Pak Ngah, sementara kontestan lain mendapat angka 90 ke atas. Anehnya, 3 juri lain dari Singapura, Brunai dan Indonesia memberi angka tinggi untuk Evi.
Lihat pula : Biografi Pak Ngah Suhaimi - Komposer dari Malaysia
Keluarnya Evi dari Dangdut Academy Asia benar-benar membuat masyarakat Indonesia geram. Bagaimana tidak, Evi yang semalam tampil menawan membawakan lagu yang berjudul Racun Asmara, harus menelan pil pahit, ia ‘dipaksa’ keluar dari persaingan 5 besar Dangdut Academy Asia. Bermacam komentarpun dikeluarkan, yang rata-rata memperotes ke fairan penilaian keempat juri, terutama juri dari Malaysia (Pak Ngah). Bila selama ini banyak yang komplen akan penjurian Zul yang berat sebelah, kini giliran Pak Ngah yang jadi sasaran.
Bukan tanpa alasan, mereka memprotes penilaian dewan juri ini. bila berkaca pada keluarnya Irwan dan Evi, masyarat Asia bisa menilai bagaimana dengan ‘mudahnya’ Pak Ngah memberikan nilai terendah kepada Evi dan Irwan, yaitu: 80! Tentu saja dengan nilai rendah tersebut, susah bagi Evi dan Irwan untuk mengejarnya. Bandingkan dengan juri yang lain yang memberikan poin tinggi dan hampir sejajar dalam pemberian nilai.
Banyak yang kaget dengan tersingkirnya wanita asal Masamba, Luwu Sulawesi Selatan ini termasuk para komentator Soimah. Tak pelak, Pak ngah dianggap menjadi biang tersingkirnya wanita berkulit sawo matang ini. Kini, peserta D’Academy Asia tinggal empat orang, dua perwakilan Indonesia dan dua dari Malaysia. Mereka adalah Danang, Lesty, Fitri dan Shiha. Danang memuncaki skor dengan nilai 290, disusul Lesty (282), Fitri (272), dan Shiha (269). Nanti malam, satu dari 4 besar itu akan kembali tersenggol.
Lihat pula : Biografi Pak Ngah Suhaimi - Komposer dari Malaysia