Eka Okta Istiani wanita kelahiran Pekanbaru 20 tahun silam ini buktinya mampu mengalahkan ribuan peserta audisi Kota Medan untuk bisa mendapat tiket konser nominasi D'Academy 2 Indosiar. Usia boleh muda, namun soal bakat bernyanyi bisa diacungi jempol.
Gadis imut berusia 20 tahun ini akan tampil dan disiarkan secara langsung di Indosiar. Permohonan dukungan pun keluar dari mulut Yeni, ibunda Eka. “Malam ini Eka akan tampil di Indosiar membawakan lagu Gula-gula dari Elvy Sukaesih. Mohon dukungannya," kata Yeni.
Eka Okta Istiani wanita muda kelahiran 31 Oktober 1995 kini menjadi salah satu kontestan ajang pencarian bakat bidang nyanyi dangdut, D’Academy 2. Setelah menjalani audisi di Kota Medan dan mengalahkan 3.000an peserta, Eka yang merupakan anak jati Pekanbaru, harus menunjukan kebolehannya di panggung megah sebuah televisi swasta nasional Indosiar.
Perjalanan panjang Eka menuju panggung megah Indosiar bukanlah perkara mudah. Dari cerita Yeni sang Ibunda, Eka merupakan biduan keyboard di Pekanbaru sejak berusia tujuh tahun. Keinginan yang telah diidamkannya sejak kecil untuk mengikuti ajang pencarian bakat kini diraihnya dengan penuh rintang. “Eka itu sudah sering menyayi di tempat umum sejak berusia tujuh tahun. Disela sekolah, dia nyanyi jadi biduan orgen. Cukuplah membantu biaya,” jelas Yeni menceritakan.
Eka menjalani audisi Medan dengan penuh perjuangan. Untuk mencapai provinsi tetangga tersebut, dirinya menaiki bus bersama sang ibu melalui dana sumbangan keluarga dan para tetangga.“Saya sekarang bekerja sebagai CS (cleaning services) di Bandara SSK II. Sudah tiga tahun bekerja di sana. Dulu sebelum sebagai CS saya ambil upah nyuci. Itulah untuk membesarkan Eka dan adik-adiknya. Selain itu ada nenek Eka yang bekerja di rumah makan juga sama-sama membiayai kehidupan kami,” ungkap Yeni.
Perjuangan bermodalkan semangat tersebut membuahkan hasil. Eka mampu mengalahkan lebih dari 3 ribu peserta hingga masuk 30 besar, 15 besar hingga menjadi 5 besar dan berhak ke panggung megah Indosiar di Jakarta. “Kami tak punya uang. Ke Medan saja susah. Risau rasanya mau pergi ke Jakarta pakai apa waktu itu. Akhirnya ada pak Bero yang memberikan jalan untuk bertemu meminta dukungan dari pihak pemerintah,” ungkap Yeni yang mengaku sedih tidak bisa menyaksikan Eka langsung di Jakarta karena tidak memiliki biaya.
Yeni pun memohon harap dari seluruh masyarakat Riau dan Pekanbaru. Agar Eka bisa masuk dalam babak selanjutnya. Karena ajang tersebut juga dilalui melalui poling SMS, Yeni berharap masyarakat mau turut mengirim SMS dukungan kepada Eka. Adapun cara dukungan tersebut dengan mengirim SMS, DA(spasi)EKA ke 98888 untuk pengguna Telkomsel dan DA(spasi)EKA ke 7288 bagi pengguna Indosat dan XL.
Besar harapan Yeni agar anaknya Eka dapat masuk dan melanjutkan perjuangannya di ajang pencarian bakat dalam acara yang dibawakan Irfan Hakim, Ramzi dan Rina Nose itu. "Mohon beri dukungan doa dan SMS dengan cara DA (spasi) EKA kirim ke 98888 untuk pengguna Telkomsel, dan DA (spasi) EKA kirim ke 7288 untuk pengguna XL dan Indosat," kata Yeni. "Ibu percaya sama Eka. Semoga Eka tidak sombong dan tetap menjadi anak baik," ungkap Yeni penuh harap diujung ceritanya.- Berbagai Sumber