Pemenang Juara Pertama D'Academy Asia

Pemenang Juara Dangdut D'Academy AsiaDangdut Academy Asia telah memasuki babak akhir Grand Final. Dua wakil Indonesia akan bertarung dengan satu wakil dari Malaysia. Lesti dan Danang, serta Shiha Zikir mampu mengalahkan para pesaingnya sejak masing-masing berada di Group awal, Top 20. Ketiganya kerap memuncaki klasemen berkat penampilan spektakuler hingga akhirnya nanti bertemu di pertarungan klimaks kompetisi.

Danang, kontestan asal Banyuwangi kelahiran 23 April 1991 ini memiliki suara bening, halus dengan vibra tak berlebihan. Lulusan Institut Pertanian Bogor dan peraih gelar S1 Ilmu Komunikasi UNS ini bahkan sudah kenyang pengalaman berkompetisi di berbagai macam kontes, baik tingkat sekolah, kampus, hingga tingkat nasional. Di Dangdut Academy Asia, Danang Pradana Dieva, begitu nama lengkapnya, sudah menarik perhatian sejak tampil dari babak Top 20. Sama seperti Lesti, Danang selalu menjadi juara grup. Ketika Top 6 dan Top 5, ia bahkan dua kali mempecundangi Lesti, yang selalu dijagokan, dengan memimpin klasemen akhir.

Meski kerap jadi yang terbaik dan selalu mendapat pujian dan komentar positif dari komentator dan juri, Danang justru sering memperoleh bully-an di sosial media. Ia dianggap terlalu sering mendapat komentar berlebihan, terutama dari Soimah. Tapi, mental bajanya yang besar membuat Danang selalu jadi kontestan paling kompetitif selama ajang ini berlangsung. Kelebihan Danang menurut Fakhrul Razi (Brunei) adalah mau mendengar. Ia tak hanya mendengar kritik dan saran untuk dirinya saja, tapi juga untuk kontestan lain. Menyerapnya lalu menerapkan ke dalam penampilannya sendiri. Saipul Jamil lalu menjulukinya "Genius Boy" karena kelebihan lain Danang di banyak jenis musik yang ia kuasai.

Best performance Danang selama kompetisi D'Academy Asia menurut juri dan komentator adalah ketika ia menyanyikan lagu Makan Darah milik Ratu Dangdut, Rita Sugiarto. Danang membawakannya dengan me-mash-up ke dalam dua genre: dangdut dan jazz. Bunda Hetty memujinya sebagai penampilan luar biasa. Danang dinilai mampu membuat musik dangdut dan jazz terlihat mahal dan bisa "go international". Suara bagus dan powerfulnya membuat Mayuni Omar (Singapura) kagum. Hanya satu kelemahan Danang, ia harus bisa mengendalikan emosi. Mayuni mengandaikan penampilan Danang sejauh ini layaknya sedang menaiki pesawat terbang. Ada landing, turbulensi, lalu take off.

Juri Malaysia, Pak Ngah pun membuat semua orang terbelalak saat memberi nilai 98. Angka ini sekaligus menjadi angka tertinggi sepanjang D'Academy Asia digelar sejak 13 November. Lesti bahkan belum pernah meraih angka tersebut selama kompetisi. Penampilan Danang memang makin dahsyat dari satu aksi ke aksi panggung lainnya. Belakangan, perolehan nilainya rata-rata selalu diatas 95 poin. Hanya Danang rasanya yang mampu menyalip Lesti dibeberapa kesempatan. Kedahsyatan penampilan dan raihan poinnya membuat ngeri. Lesti mesti waspada dengan X-Factor yang menurut juri dan komentator cukup besar dipunyai Danang.

Jika konsisten, Danang tak hanya akan jadi batu sandungan. Tapi juga penantang serius Lesti di Grand Final Dangdut Academy Asia yang akan berlangsung Senin (28/12/2015) malam ini. Seandainya Lesti tergelincir lalu mampu dikalahkan Danang, niscaya kemenangan ini pun tak akan digugat. Danang dengan talenta dan potensi serta X-Factor nya, juga kandidat yang rasanya layak juara. (Puj/Ade).liputan6